Kamis, 09 Mei 2013

Andai Al-Quran Bisa Berbicara


Bila Al-Quran Bisa Bicara


Waktu engkau masih kanak-kanak kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’ aku engkau sentuh dalam keadaan suci. Aku engkau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa… Nampaknya engkau sudah tidak berminat lagi padaku. Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah? Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana mengimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan. Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku engkau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau…. Sekarang…pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engkau abaikan, dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah). Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di komputermu pun kau putar musik favoritmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engaku kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan liga Italia, musik atau film dan sinetron laga. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk. Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpulkan debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku. Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pelajaran?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu samapai kiamat tiba. Engkau akan diperiksa oleh para melaikat suruhan-Nya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…. Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu…. Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu… Engkau bisa kembali kepada tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati di kuburmu nanti…. Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri. Bukan Koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat. Tapi akulah “Qur’an” kitab sucimu. Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah aku lagi…bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci. Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Muhammad Rasulullah
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu… Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu. Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhlah aku kembali… Baca dan pelajari lagi aku… Setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti dulu…dulu sekali… Waktu engkau masih kecil, lugu, dan polos. Di surau kecil kampungmu yang damai. Jangan aku engkau biarkan sendiri dalam bisu dan sepi…
Maha Benar Allah, Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar